Breaking News

Penataan Tata Ruang yg Carut Marut

Beras adalah bahan pokok yg menjadi andalan hampir diseluruh indonesia. Masa panennya yg cukup singkat dan penanamannya yg cukup mudah merupakan salah satu faktornya. Untuk dataran yg memiliki banyak sumber air jelas sangat memudahkan pemeliharaannya dan untuk dataran kering sudah ada jenis daratnya.

Sampai sekarang ini harga beras terus melejit naik dan belum pernah terdengar turun, tapi kenapa para petani dan buruh tani selalu merugi?, hal ini yg seharusnya menjadi bahan pemikiran kaum terpelajar.

Pengamatan saya dilapangan, faktor diatas terjadi karena sebenarnya harga beras yg petani jual kepada tengkulak tidak pernah naik seperti di pasaran.

Bukan hanya itu, rusaknya sumber air membuat tanaman padi rentan gagal panen sehingga membuat para petani mengeluarkan biaya ekstra untuk perawatannya.

Mungkin pabriklah salah satunya faktor penyebab kerusakan tersebut bila pabrik itu tidak mengikuti aturan amdal yg benar.

Sebenarnya pabrik pun tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Lalu siapa yg seharusnya bertanggung jawab?, pemerintahlah yg seharusnya bertanggung jawab karena mereka punya berbagai kebijakan.

Penataan ruang yg tidak jelas seharusnya sudah di benahi sejak dulu sebelum terlambat, bayangkan bila 1 hektar lahan padi di masuki 1 pabrik kecil yg produksi limbah B2 setiap hari. Jangka panjangnya lahan akan tidak produktif dan akhirnya dijual lalu dibangun pabrik kembali dan berakhir dengan berkurangnya lahan agraria yg seharusnya dilindungi oleh undang-undang.

Pemberian izin pembangunan pabrik yg sembrono jelas faktor utamanya. Kenapa tidak dibagi wilayahnya sejak dulu, sekarang sampai perkampungan pun pabrik-pabrik menjamur tanpa menghiraukan sekitarnya, beruntung bila pabrik tersebut rajin membayar pajak dengan jujur, memberikan CSR terhadap masyarakat dan menjaga lingkungan, bila tidak maka habislah lahan kita.

( Abdul Kholiq ).

No comments