MI Al-khusaeri Cipongkor Roboh
Belum lama ini pembahasan tentang madrasah masih hangat, tp belum lama juga teman saya mengabarkan bahwa sekolah yg ia kelola roboh terkena dampak longsor.
Tepat hari rabu 15 januari 2015 saya bersama rekan-rekan terjun langsung ke desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kab. Bandung Barat untuk melihat kondisi sebenarnya, dan ternyata benar 1 ruangan rusak parah dan tidak bisa di pakai kegiatan belajar mengajar.
Menurut kepala sekolah ( teman saya ) Asep bahwa kejadian tersebut terjadi saat sedang berlangsung KBM dan 1 orang siswa tertimpa kayu, tapi beruntung siswa tersebut tidak mengalami luka berarti namun tetap saja hal itu dapat mengganggu mental para siswa.
"Kejadiannya berlangsung singkat, hujan deras menggusur tanah yg akhirnya merobohkan dinding kelas, tanpa diketahui ada kayu yg ikut terjatuh sampai akhirnya menimpa kepala siswa kami, tapi alhamdulillah dia tidak apa-apa". Tuturnya.
Ia menerangkan bahwa kejadian tersebut sudah diketahui oleh pihak desa dan pengajuan bantuan sudah dibuatkan dan sudah disampaikan oleh pihak desa ke pemerintah kabupaten.
Ia berharap pengajuan tersebut bisa turun tepat sasaran karena permohonan yg ia ajukan di rekap dalam program musrenbang.
"Pengajuan saya sudah direkap oleh pihak desa dan dimasukan kedalam program musrenbang, alhamdulillah pihak desa mendukung saya dengan program tersebut. Saya agak pesimis dengan bantuan dari kementrian agama sendiri yg tak tentu penurunannya". Tuturnya.
Memang benar apa yg ia ceritakan, hampir 67% pembangunan madrasah menggunakan program dari pemerintah yg di anggarkan di desa dari mulai PNPM sampai musrenbang.
Pertanyaannya, ke arah mana sebetulnya arah pendidikan madrasah ditujukan dan seperti apa tata pelaksanaannya? Mungkin centralisasi, tapi entahlah karena kenyataannya bahwa sekolah besar terus bertambah besar, sedang sekolah kecil terus semangkin terhimpit. Semoga menjadi bahan pemikiran.
( Abdul Kholiq )
Catatan : foto menyusul
No comments